Sunday, June 11, 2017

Perang Sinyal di Daerah Perbatasan

Nama : Muhammad Fakhriy Fadhlih
NPM   : 1B415861
Kelas  : 2IB03


        Negara kepulauan Indonesia berbatasan langsung dengan 10 (sepuluh negara). Di darat, Indonesia berbatasan dengan tiga negara, yaitu : 

  • Malaysia 
  • Papua New Guinea
  • Timor Leste
Sedangkan di wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu :

  • India
  • Malaysia
  • Singapura 
  • Thailand
  • Vietnam
  • Filippina
  • Republik Palau
  • Australia
  • Timor Leste
  • Papua New Guinea


        Dengan begitu banyak nya daerah perbatasan dengan negara lain, Indonesia sangat rawan dengan berbagai macam ancaman dan konflik yang sering terjadi. Sudah kita ketahui bersama konflik-konflik seperti pergeseran patok di hutan-hutan kalimantan, perebutan pulau terluan yang di klaim milik asing, dan penangkapan ikan ilegal di wilayah perairan Indonesia.


       Contoh nyata dalam perebutan sinyal ini dapat kita lihat pada artikel berikut :

       PT Telkom Indonesia nyatakan siap “berperang” kekuatan sinyal dengan telkom negara tetangga Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sebelum 17 Agustus 2015.
   Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Hendri Saparini di Nunukan, Senin, menanggapi pertanyaan awak media sekaitan dengan kuatnya serangan provider Malaysia masuk ke daerah itu.
    Ia menegaskan, pemerintah pusat telah mengetahui hal itu sehingga memperhatikan lebih serius agar masyarakat di wilayah perbatasan tidak terganggu lagi oleh provider negara tetangga (Malaysia).
    “Kita usahakan sebelum 17 Agustus sinyal kita di Kabupaten Nunukan akan lebih kuat daripada Malaysia,” ujar dia melalui penambahan sebanyak lima titik 3G dan lima titik 2G pada wilayah yang masih “blank spot”.
  Layanan 2G ini, lanjut Hendri Saparini, dapat lebih efektif dalam memajukan perekonomian masyarakat perbatasan dimana khusus untuk memaksimalkan layanan sms (short massage service) dan voice. Sedangkan untuk 3G untuk memaksimalkan akselerasi penggunaan data.
    Ia mengakui, kuatnya sinyal telekomunikasi Malaysia di Kabupaten Nunukan sekaligus sebagai bentuk penguasaan ekonomi karena telekomunikasi itu berdampak pada persaingan bisnis.
    Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia yang khusus bergerak pada sektor telekomunikasi berupaya membantu peningkatan ekonomi masyarakat melalui penguatan sinyal.
   “Telekomunikasi yang kuat itu kan bagian dari perang bisnis antar negara. Jadi demi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan maka layanan telekomunikasi sinyalnya harus kuat agar tidak terganggu dari negara tetangga,” ujar dia.
Untuk mewujudkan upaya pemerintah tersebut, Hendri Saparini menegaskan, pemerintah dengan langkah cepat berinisiatif membendung gangguan itu dengan memperkuat sinyal telekomunikasi kita di wilayah perbatasan sebagai bernada depan NKRI.




source : http://www.telkom.co.id/telkom-siap-perang-sinyal-dengan-malaysia.html

No comments:

Post a Comment